Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Agama dan Ketidakpemerataan

Agama dan Ketidakpemerataan bergandeng Tangan Sejak masa Francoise Voltaire, para ilmuwan dan cendekiawan memperkirakan bahwa agama secara bertahap akan punah. Hal itu dilihat karena tidak dapat menyatu dan tak dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan modernisasi dan pemikiran rasional. Para ilmuwan sosiologi di masa silam juga memperkirakan masyarakat di masa datang akan terbawa oleh pemahaman sekularisme. Kalangan teoritisi menunggu mengenai kebenaran dari hasil teori mereka. Hal ini dikaitkan dengan tingkat kemajuan pendidikan, pengetahuan, medis kesehatan tingkat kualitas hidup yang berkembang di abad ke 20 yang menggusur kebiasaan supertisi primitif di planit bumi ini.  Kemajuan kualitas hidup turut menyemarakkan pemahaman sekularisme. Dua ilmuwan Amerika masing-masing Pippa Norris dari Universitas Harvard dan Ronald Inglehart dari Universitas Michigan, dalam hasil penelitian mereka pada buku Sacred and Secular: Religion and Politics Worldwide (Cambridge Studies in Social

25 November Hari Guru : Menjadi Guru Tidaklah Mudah

Menjadi Guru Tidaklah mudah 25 November selalu di peringati sebagai hari guru na sional, guru merupakan seo rang pengajar yang mendidik,mengajar membimbing dan mengarahkan seseorang baik jalur sekolah,pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Disetiap zaman guru selalu memiliki perubahan baik perubahan dalam proses mengajar ataupun proses dalam memberikan ilmu kepada mereka yang mendapatkan pengajaran. Guru  zaman dahulu  selalu mengajarkan kedisiplinan terhadap anak, mengajarkan bagaimana cara beretika yang baik dan benar serta selalu tegas dalam pembelajaran contohnya ketika siswa tidak mengerjakan PR tepat wa ktu maka akan dihukum, bermain  didalam kelas saat pembelajaran berlangsung guru selalu bersikap tegas dan menegur serta tidak segan-segan memberikan hukuman yang cukup berat dengan tujuan para anak didik bisa jera dan tidak mengulangi hal yang tida k seharusnya dilakukan tersebut . Namun berbeda dengan zaman sekarang, diera yang terbilang cukup mode

Hari Pahlawan : Refleksi perjuangan untuk generasi zaman now

10 Novembar : Refleksi Perjoengan untuk Generasi Zaman Now Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Itulah yang sering terdengar setiap sekali dalam satu tahun pada 10 November ialah hari Pahlawan. Dari sabang sampai marauke selalu meperingati hari pahlawan dengan cara penghormatan mengibarkan bendera satu tiang penuh. Dalam kegiatan rutin upacara seremonial dilakukan di sekolah-sekolah, kantor, dan lembaga-lembaga yang dibawah naungan pemerintah menjadi suatu refleksi untuk mengenang semua jasa-jasa para pahlawan Indonesia yang dengan ikhlas mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk membela negara sampai titik darah penghabisan. Semua yang dilakukan para  pahlawan adalah untuk kemerdekaan Indonesia, untuk mengusir dari para penjajah demi menghilangkan bangsa Indonesia dari imperialisme para kolonial. Semua itu demi satu tujuan: Kemerdekaan! Merdeka dari penghisapan, merdeka dari penjajahan, dan merdeka dari penindasan kolonial.  Sejarah