Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Selamat Hari Natal : Natal dan Toleransi Keberagamaan di Nusantara

Gambar
NATAL DAN TOLERANSI  KEBERAGAMAAN DI NUSANTARA oleh : Fathurrahman Marzuki “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesunggguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Mengawali tulisan ini, penulis mencoba memaparkan sebuah ayat Al Quran yakni Q.S Al Hujurat ayat 13.  Ayat ini penulis coba paparkan lebih awal sebagai bentuk refleksi sekaligus pengingat atas keberagaman yang ada di Nusatara ini. Dimana sudah tergabarkan kemudian difirmankan secara jelas dalam kitabNya. Moment  Hari Raya Natal yang setiap tahunnya dirayakan oleh saudara kita umat kristiani tentunya membawa suka cita tersendiri. Bagi saudara kita umat kristiani Natal setiap tahunnya merupakan wujud peringatan mereka atas kelahiran yesus sebagai juru selamat

Pribumisasi Islam

Gambar
Pribumisasi Islam Catatan: Pemikiran oleh “Gus Dur” Pendahuluan Munculnya berbagai gerakan islam yang cukup menonjol dalam beberapa tahun terkahir ini, semenjak pasca jatuhnya soeharto. Sangat menarik dicermati baik itu wacana dan praktik yang mereka kembangkan, maka secara singkat kelompok” ini dapat dikategorikan sebagai kelompok salafi radikal yang berorintasi kpd penegakan dan pengalaman islam yang murni sebagaimana yang dipraktikkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.  Pemikiran Abdurrahman Wahid ( GusDur ) tantang pribumisasi islam, Gus Dur bukanlah orang pertama yang memulai gagasan tersebut, melaingkan sebagai pelanjut estafet dari langkah strategis yang pernah dilakukan dan dijalankan oleh wali songo. Latar Pemikiran Pribumisasi Islam Gus Dur   Gagasan pribumisasi Islam secara geneologis dilontarkan pertama kali oleh Gus Dur pada tahun 1980-an. Semenjak itu, Islam pribumi menjadi perdebatan menarik dalam lingkungan para intelektual; baik intelektual sen