Keperihatinan terhadap organisasi

Keperihatinan organisasi dimasa kini

Organisasi sebagai wadah dan proses. Organisasia dalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Itulah pengertian tentang organisasi secara universal.
Jika kita melirik pengertian tentang organisasi secara universal lalu kita kaitkan dalam kehidupan ini, maka kita akan menemukan bahwa organisasi tidak akan terlepas dalam kehidupan setiap manusia. Mulai zaman diciptakannya manusia sampai di hilangkanya manusia itu sendiri, baik itu organisasi secara hubungan keluarga, organisasi relegius, organisasi secara culture atau budaya, dan maupun organisasi secara sosial. Begitu luasnya yang namanya organisasi sampai ruang lingkup negara atau negara itu sendiri termasuk organisasi, akan tetapi hanya tujuan lah yang sudah menjadi ketetapan bersama yang menjadi pembeda dengan semuanya itu.
Negara indonesia, jika kita membaca dan menganalisa dari perkembangan sejarah, maka akan menemukan tentang pembagian kelompok masa dalam organisasi, antara pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan dan reformasi.
Pasca reformasi mampu melahirkan beberapa pembaharuan walaupun itu tidak secara keseluruhan. Salah satu hasil dari pasca reformasi tersebut adanya semangat demokrasi yang mampu memberikan kebebasan dalam berserikat, berkumpul dan menyatakan sikap didepan umum.
Tahun demi tahun perkembangan tentang organisasi dan sampai saat sekarang ini sudah begitu banyak, baik itu skalanya kepemudaan, ormas begitupun lsm, organisasi kementerian ataupun organisasi nonkementrian (NGO), raung lingkup nasional dan internasional.
Organisasi kepemudaan dan mahasiswa yang begitu banyak perkembangannya, mulai skala kecil sampai skala begitu luas, organisasi himpunan sampai organisasi secara menyeluruh sesama mahasiswa, begitupun kepemudaan.
Tapi yang menjadi persoalan disini sesuai dengan judul tulisan, ialah adanya keperihatinan terhadap organisasi. Bukan pada ranah kurangnya organisasi tapi yang menjadi keperihatinan adanya unsur-unsur dalam organisasi yang sudah tidak sesuai dengan tujuan organisasi. Orang-orang yang masuk dalam organisasi belum mampu memberikan keinginan yang telah tertuang dalam tujuan yang telah ditetapkan, dan mereka tidak  mengetahui apa yang menjadi tujuannya masuk dalam berorganisasi.
Organisasi seharusnya menjadi wadah untuk berproses baik itu dalam bidang ilmu pengetahuan maupun dalam bidang pembentukan krakter dan mental. Tapi itu hanya sebagian saja yang merealisasikannya, malah ketika ia sudah masuk didalam organisasi ia hanya menjadi benalu dalam organisasi atau menjadi beban dalam organisasi, seharusnya ia mengambil peran dalam organisasi tersebut yang akan memberikan proses pembelajaran.
Anuku adalah anunya organisasi, tapi anunya organisasi bukan menjadi milikku. Maksudnya, kepunyaan yang kita miliki menjadi milik organisasi karena hal itu akan memberikan sumbangsi terhadap organisasi yang kita miliki, sedangkan organisasi bukan sepenuhnya menjadi milik kita karena masih ada yang membutuhkan setelah kita atau regenerasi dalam berorganisasi. Tapi hal itu tidak menjadi acuan dalam berorganisasi malah ia sibuk dalam keperibadiaanya sendiri yang hanya memberikan keuntungan kepadanya, sedangkan organisasi yang ia miliki tidak ada perubahan yang stagnan bahkan setelah itu mereka relah meninggalkan dan bahkan membangun lagi organisasi lainnya. Hal itu boleh dikatakan hanya sebagai penikmat dalam berorganisasi bukan pecinta organisasi, karena setelah mereka mendapatkan kenikmatan mereka relah meninggalkan begitu saja. Bahkan lebih lucunya lagi jika mereka sibuk dengan kepribadiaanya sendiri atau kenikmatannya sendiri dan setelah mereka mendapatkan kesulitan ataupun permasalahan mereka malah membebankan pada organisasi itu sendiri sedangkan mereka tidak atau belum memberikan sumbangsi terhadap organisasi tersebut. Kasian organisasi kalau seperti itu yang harus menyelesaikan persoalannya, sedangkan mereka tidak memiliki apa-apa untuk organisasi itu sendiri.
Organisasi tidak akan mampu besar jika organisasi itu sendiri yang melakukannya, bahkan ia akan dihilangkan oleh waktu dilenyapkan dalam zaman dan sejarah. Dan organisasi akan besar jika mereka semua yang berada dalam wadah tersebut mampu bersatu dalam satu tujuan, melupakan ego masing-masing ataupun kelompoknya, karena kita semua ada didalamnya akan melakukan kerja-kerja bersama yang telah menjadi tujuan organisasi. Sekali lagi kami katakan, kasian organisasi yang mereka masuki, belum mampu mencapai tujuannya, tapi akan hilang karena persoalan ego masing-masing. Karena dalam organisasi ada 2 karakter yang harus kita jalankan, pertama karakter berfikir dan kedua karakter kerja. Jikalau 2 karekter tersebut mampu ada dalam organisasi, maka hal itulah yang akan membangun organisasi dan membesarkan organisasi. Kerja sama dan bersama kerja dalam organisasi itu yang harus direalisasikan dan insya allah tujuan dalam berorganisasi akan kita raih dan gapai jika hal itu diaplikasikan dalam setiap organisasi atau wadah. Selamat berorganisasi, selamat membangun organisasi dan selamat mensukseskan organisasi. MA (Maros, 03-02-2016, 08:55).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika Profesi Hukum

REVIEW BUKU SISTEM SOSIAL INDONESIA DR. NASIKUN (Muhammad Agung)

Kekerasan Terhadap Pemuka Agama